alt text

Allah Menunggu Kita

Setiap manusia pasti pernah melakukan dosa, yang terpenting adalah kita bertaubat dan tidak mengulangi dosa itu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang...

Allah Menunggu Kita
alt text

Dahsyatnya Manfaat Dhuha

Begitu dahsyatnya amalan ini, amalan ini dihitung sebagai sedekah, membawa keberkahan dan juga dengan amalan ini Allah membangunkan sebuah rumah di surga...

Dahsyatnya Manfaat Dhuha
alt text

Istighfar Datangkan Rezeki

Siapa yang senantiasa beristighfar maka Allah akan menjadikan baginya setiap kesulitan itu ada jalan keluar dan...

Istighfar Datangkan Rezeki
alt text

Amalan Datangkan Hidayah

Setiap orang pasti mengharapkan Hidayah, karena dengan hidayah itu maka kita akan dapat menggapai kebahagiaan di dunia akhirat...

Amalan Datangkan Hidayah
alt text

Keajaiban Sedekah

Mendatangkan ampunan Allah, menyembuhkan penyakit, menolak bencana, mendatangkan rezeki, dinaungi pada hari kiamat, pahala sedekah akan terus mengalir..

Keajaiban Sedekah
alt text

Besarnya Manfaat Shalawat

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi..."

Besarnya Manfaat Shalawat
alt text

Dzikir Atasi Kesusahan

Allah adalah Tuhan kita yang tidak kita sekutukan dengan apapun. Kalimat ini merupakan kalimat penegasan...

Dzikir Atasi Kesusahan
alt text

Ciri Wanita Pembawa Sial

Wanita yang akan membawa kesialan dalam rumah tangga adalah yang apabila dilihat ia menjengkelkan...

Ciri Wanita Pembawa Sial

Keutamaan Bulan Sya'ban Untuk Berpuasa Sunah

  • Senin, 16 Mei 2016
  • by
  • Unknown

  • Keutamaan Bulan Sya'ban
    "Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunnah adalah bulan Sya'ban. Kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan" (HR. Abu Daud).

    Bulan Sya'ban merupakan bulan yang disukai oleh Rasulullah SAW untuk melakukan puasa sunnah. Dalam bulan ini Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa sallam memperbanyak puasanya bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh kecuali satu dua hari di akhir bulan saja, agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu ada dua hari puasa sunnah.

    Berikut dalil-dalil syar'i yang menjelaskan hal tersebut.
    Dari Aisyah ra berkata "aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunnah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya'ban" (HR. Bukhari).

    Dalam hadits lain juga diriwayatkan dari Aisyah ra disebutkan "Aku tidak pernah melihat beliau SAW lebih banyak berpuasa sunnah daripada bulan Sya'ban. Beliau berpuasa di bulan Sya'ban seluruh harinya yaitu beliau berpuasa satu bulan Sya'ban kecuali sedikit (beberapa) hari" (HR. Muslim).

    Para ulama klasik menjelaskan kedudukan puasa sunah di bulan Sya'ban dari puasa wajib di bulan Ramadhan adalah seperti kedudukan shalat sunnah qabliyah bagi salat wajib 5 (lima) waktu.

    Dalam sebuah hadist dari Usamah bin Zaid ra ia berkata,
    "Wahai Rasulullah SAW, Kenapa aku tidak pernah melihat engkau berpuasa sunnah dalam satu bulan tertentu yang lebih banyak dari bulan Sya'ban?, beliau SAW menjawab "ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal saleh) antara rajab dan ramadhan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah"" (HR. Tirmidzi).

    Bulan Sya'ban adalah bulan latihan pembinaan dan persiapan diri agar menjadi orang yang sukses beramal saleh di bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan saleh seperti membaca Al-Quran, berdzikir, beristifar, salat malam, salat duha, sedekah, bershalawat dan lain sebagainya. Untuk mampu mengerjakan hal itu semua dengan ringan dan istiqamah kita perlu banyak melatih diri, disinilah di bulan Sya'ban kita memposisikan diri sebagai pelatihan untuk kita untuk membiasakan diri beramal saleh secara Istiqamah. Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadhan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakannya. Dengan demikian tertanam iman dan amal saleh akan membuahkan taqwa yang sebenarnya.

    Semoga Allah memanjangkan umur kita untuk sampai ke bulan suci Ramadhan, aamiin.
    Read More...

    Hidayah Datang Dari Siapa Saja

  • Minggu, 24 April 2016
  • by
  • Unknown

  • Hidayah Datang Dari Siapa Saja 
    Hidayah bisa datang dari siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Bersyukurlah bagi orang-orang yang diberikan hidayah oleh Allah, karena Allah masih sayang dengan kita, masih memberikan kesempatan kita untuk memperbaiki hidup, memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan.

    Berikut ada beberapa kisah tentang datangnya hidayah.

    Ada seorang mahassiswa yang kebetulan ditunjuk sebagai pemimpin organisasi islam di kampusnya. Padahal mahasiswa itu adalah seorang yang menjalin hubungan pacaran dengan seorang wanita. Akhirnya mahasiswa itu memutuskan sang pacar demi mengemban amanah menjadi ketua organisasi Islam yang tentunya akan menjadi contoh bagi kawan-kawannya.

    Dalam sebuah pertemuan, bertemulah seorang laki-laki dan perempuan yang merupakan kawan lama. Saat mereka bertemu sang lelaki bermaksud untuk berjabat tangan, tapi apa yang terjadi seorang wanita itu hanya menundukkan kepala sebagai tanda penghormatannya. Sejak saat itu, lelaki tersebut menjadi sadar bahwa menyentuh wanita yang bukan muhrim sdalah suatu larangan dalam agama dan harus ditinggalkan.

    Dalam suatu percakapan antara si A dan si B terlontar kata-kata kasar. Si A mengatakan "Percuma saja engkau sekolah tinggi-tinggi sampai sarjana kalau engkau tidak mempunyai sopan santun". Akhirnya setelah kejadian itu si B mulai memperbaiki akhlaknya, dia tidak mau lagi berkata-kata kasar yang dapat menyakiti kawan-kawannya sehingga dia berubah menjadi orang yang selalu bertutur kata dengan lemah lembut dan sopan santun.

    Ada seseorang yang gemar melakukan maksiat, pada suatu kesempatan dia mendengarkan tausiyah dari seorang ustadz. Dalam tasiyahnya tersebut sang ustadz menceritakan tentang bahayanya dosa zina yang dosanya sungguh besar dan akan berlipat-lipat balasannya. Dengan perasaan takut dan penyesalan akhirnya orang tersebut bertaubat memohon ampunan kepada Allah SWT.

    Ada seorang anak sebut saja Ujang yang tidak berbakti kepada orang tuanya. Suatu ketika ujang berkunjung ke rumah salah satu kawannya dan menginap di sana. Saat tinggal di rumah kawannya ujang menyaksikan betapa berbaktinya seorang kawannya tersebut kepada orang tuanya. Segala perintahnya, segala yang membuat orang tuanya bahagia selalu dilakukan oleh kawannya tersebut dengan ikhlas dan senang hati. Atas peristiwa itu lah akhirnya ujang menjadi sadar dan ia juga menjadi berbakti kepada kedua orang tuanya.

    Cerita diatas adalah beberapa contoh dimana hidayah bisa datang kapan saja, dimana saja dan dari siapa saja. Hendaknya hidayah itu dijemput bukan ditunggu, karena Allah akan memberikan hidayah kepada orang yang benar-benar mengharapkan hidayah itu. Kita boleh merasa bahwa dosa kita sangatlah besar, tapi yang perlu kita ingat bahwa ampunan Allah lebih luas dibandingkan dosa-dosa kita. Baca juga amalan-amalan yang mendatangkan hidayah
    Read More...

    Jangan Makan dan Minum Sambil Berdiri

  • by
  • Unknown

  • Jangan Makan dan Minum Sambil Berdiri
    Sudahkah kita mencontoh perilaku Rasulullah dalam hal makan dan minum?. Beliau mengajarkan agar kita makan dan minum dalam keadaan duduk. Tapi tidak jarang kita jumpai banyak yang makan dan minum sambil berdiri, sebenarnya kenapa Rasulullah SAW menganjurkan untuk makan dan minum sambil duduk?.

    “Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW melarang seseorang untuk minum berdiri”. Qatadah (seorang tabi’in) berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Bagaimana dengan makan sambil berdiri?’ Anas menjawab, ‘Yang demikian itu lebih jelek dan lebih buruk’" (HR. Muslim).

    “Janganlah di antara kalian minum sambil berdiri, bila terjadi maka muntahkanlah airnya” (HR. Muslim).

    Setiap yang diperintahkan Rasulullah pasti mengandung manfaat, begitu juga sebaliknya setiap yang beliau larang pasti mengandung mudharat. Seperti halnya makan dan minum, beliau menganjurkan untuk makan dan minum dalam keadaan duduk.

    Ketika kita minum sambil duduk maka air yang masuk ke dalam tubuh kita akan disaring terlebih dahulu oleh sfringerSfringer merupakan suatu struktur maskuler yang bisa membuka dan menutup sehingga air kemih bisa melewatinya. Air yang kita minum diteruskan kepada penyaringan di ginjal. Ketika kita minum sambil berdiri maka air yang kita minum tersebut akan langsung menuju ke kandung kemih tanpa adanya proses penyaringan terlebih dahulu, sehingga dapat mengakibatkan pengendapan di sepanjang perjalanan air (ureter). Karena banyaknya limbah yang tersisa di ureter tersebut maka akan munculah berbagai macam penyakit salah satu penyakit tersebut yaitu kristal ginjal.

    Ketika kita makan dan minum sambil duduk maka makanan dan minuman tersebut akan masuk ke dalam tubuh kita melalui dinding usus dengan berjalan perlahan-lahan dan lambat. Tetapi jikalau kita makan dan minum sambil berdiri maka makanan dan minuman tersebut akan langsung masuk ke dalam usus yang berjatuhan dengan keras. Sehingga apabila hal itu terjadi berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama maka akan menyebabkan usus menjadi melar yang kemudian menyebabkan disfungsi pada saluran pencernaa kita.

    Tentu kita tidak menginginkan bukan terjadi gangguan pada sistem pencernaan kita. Jikalau kita tidak ingin ada gangguan dalam pencernaan hendaknya kita makan dan minum dengan keadaan duduk. Selain akan mencegah terjadinya berbagai macam penyakit yang terpenting adalah itu merupakan sunah Rasullulah.

    Dengan kita makan atau minum sambil duduk maka kita telah mencontoh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Semoga dengan mencontoh perilaku beliau kita digolongkan ke dalam umatnya yang kelak mendapatkan syafaat dari beliau, aamiin.
    Read More...

    Allah Menunggu Taubat Kita

  • Kamis, 21 April 2016
  • by
  • Unknown

  • Allah Menunggu Taubat Kita

    Setiap manusia pasti pernah melakukan dosa, yang terpenting adalah kita bertaubat dan tidak mengulangi dosa itu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang, Allah menunggu hambanya untuk bertaubat. Ampunannya lebih luas daripada besarnya dosa kita, Allah masih memberikan kita umur itu artinya Allah masih memberikan kesempatan untuk bertaubat. Mari kita gunakan kesempatan ini sebaik baiknya, jangan sampai kita menyesal di akhirat kelak karena lalai di dunia dan tidak mau bertaubat. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surah Al Furqan ayat 68-71.

    "Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya" (QS. Al Furqan: 68-71).

    Ayat diatas merupakan tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Sebanyak apapun dosa kita, jika kita bertaubat dengan sungguh-sungguh maka Allah akan ampuni dosa kita.

    Saudara semua yang dirahmati Allah, mungkin saat ini atau dulu kita sering kali bermaksiat kepada Allah. Entah itu pernah pacaran, pernah membuka aurat dengan tidak memakai jilbab atau yang lain. Sekaranglah waktu yang paling tepat untuk bertaubat, karena di hari akhir nanti tidak ada waktu untuk bertaubat.

    Bayangkanlah jika hari ini adalah hari terakhir buat anda. Apakah anda akan tetap diam saja tanpa melakukan perubahan untuk memperbaiki setiap perilaku yang pernah kita dilakukan. Jikalau kita tidak mampu berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan maka hendaknya kita berlomba-lomba memohon ampun dengan para pendosa kepada Allah yang maha pengampun, maha penyayang, yang selalu menunggu hamba-hambanya untuk kembali kepada jalan yang benar yaitu jalan yang diridhoi nya yang akan mengantarkan setiap umat kepada surganya.

    Yuk taubat dan meminta ampunan kepada Allah, karena: “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Allah maha pengampun dan maha penyayang. Semoga kita mendapatkan ampunannya dan menjadi hamba-hambanya yang selalu disayangi Allah, aamiin.
    Read More...

    Amalan Yang Mendatangkan Hidayah

  • by
  • Unknown


  • Amalan Yang Mendatangkan Hidayah

    Setiap orang pasti mengharapkan Hidayah dari Allah SWT, karena dengan hidayah itu maka kita akan dapat menggapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak. Bersyukurlah bagi kita yang diberi hidayah, karena dengannnya kita masih menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangan-larangannya. Hidayah bisa datang dan juga bisa pergi, agar Hidayah bisa selalu datang ada amalan-amalan untuk mendatangkan Hidayah Allah tersebut. Berikut amalan-amalan untuk mendatangkan Hidayah dari Allah SWT,

    1. Meminta  petunjuk kepada Allah
    Hidayah bisa datang dengan rajin berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena Allah berjanji akan memberikan petunjuk bagi yang meminta petunjuk kepadanya. Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua tersesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan petunjuk kepada kalian”.

    Do’a permohonan hidayah sudah tercantum dalam surat Al Fatihah yang wajib dibaca di tiap-tiap raka’at salat. Lafadz do’a tersebut yakni: “Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” (QS. Al Fatihah: 6-7).

    Begitu sangat berharganya Hidayah karena dalam salat membaca al-fatihah adalah wajib hukumnya, sementara di dalamnya ada permohonan Hidayah, itu artinya Allah akan memberikan Hidayah kepada hambanya yang taat  mengerjakan Ibadah kepadanya.

    Bagi orang yang enggan melaksanakan perintah Allah maka hidayah itu akan hilang. Di zaman modern saat ini tidak dipungkiri banyak umat Islam yang tidak mengerjakan salat atau lalai dalam salatnya. Maka tidak heran jikalau orang-orang itu banyak yang terjerumus ke dalam jurang kenistaan, karena mereka saja enggan meminta petunjuk kepada yang menciptakannya.

    2. Menjalankan ajaran agama dengan sebenar-benarnya
    Allah telah berfirman dalam surat Thaha ayat 123 yang artinya:
    “Maka jika datang kepadamu (wahai manusia) petunjuk dariKu lalu barang siapa yang mengikuti petunjukKu, maka dia tidak akan tersesat dan tidak akan sengsara (dalam hidupnya)".

    Allah menjamin bahwa tidak akan tersesat dan tidak akan sengsara apabila kita taat kepada-Nya yaitu dengan menjalankan perintah-perintah yang diserukan-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Mari kita jadikan hidup kita sebagai muslim yang sejati yaitu taat dengan ajaran yang dibawa Rasulullah SAW.

    3. Membaca al-quran dan memahami maknanya
    “Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada jalan yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS. Al Isra: 9).

    Alquran itu adalah Firman Allah yang apabila kita mengikuti perintahnya niscaya kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

    4. Meneladani Rasulullah
    “Dialah (Allah Ta’ala ) yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkannya terhadap semua agama dan cukuplah Allah sebagai saksi” (QS. Al Fath: 28).

    Rasulullah adalah suri tauladan bagi kita. Dengan meneladani beliau maka kita akan berada di dalam kebenaran dan tidak akan tersesat.

    5. Beriman dengan sebenar-benarnya iman 
    “Jika mereka beriman seperti keimanan yang kalian miliki, maka sungguh mereka telah mendaptkan petunjuk dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam perpecahan” (QS. Al Baqarah: 137).

    “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk ke hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. At Taghabun: 11).

    “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari kerihoan) Kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS. Al Ankabut: 69).

    Beriman kepada Allah dengan meyakini segala sesuatu hanyalah terjadi dengan kehendaknya. Kita pasrahkan kehidupan kita di dunia kepada yang menciptakan kita dan dunia. Apapun yang yang terjadi dalam hidup, itulah pemberian yang terbaik dari Allah yang hendaknya kita selalu mensyukurinya. Allah mengetahui mana yang lebih baik untuk kita sementara kita tidak mengetahui. Mari kita selalu berbaik sangka dan selalu memohon bimbingan kepada Allah agar selalu berada di jalan yang lurus, aamiin.
    Read More...

    Azab Besar Bagi Orang Yang Meminta-Minta

  • Rabu, 20 April 2016
  • by
  • Unknown
  • Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang meminta-minta untuk memperbanyak hartanya, sesungguhnya ia sedang meminta bara api neraka. Maka siapa yang menginginkannya, mintalah sedikit atau banyak" ( HR. Muslim, Misykat ).

    Hadits diatas menjelaskan tentang ancaman keras bagi orang yang meminta-minta untuk memperbanyak harta, ia bagaikan sedang mengumpulkan bara api neraka dan setiap orang bebas untuk mengumpulkan bara api sebanyak yang diinginkannya.

    Azab Besar bagi Orang Yang Suka Meminta-Minta

    Umar RA pernah berkata kepada Rasulullah SAW, “Si Fulan dan si Fulan telah memuji engkau karena engkau telah memberi mereka dua dirham”, Rasulullah SAW bersabda, "Aku memberi kepada si Fulan sepuluh sampai seratus dinar, tetapi ia tidak berbuat seperti itu. Karena permintaannya itu, apa yang aku berikan kepadanya ia bawa pergi dengan diletakkan di bawah ketiaknya, padahal sebenarnya ia mengapit bara api neraka". Umar RA bertanya, “Ya Rasulullah, lalu mengapa engkau memberinya?” Rasulullah SAW menjawab, “Apa yang harus aku lakukan, karena tanpa meminta-minta, ia tidak bisa tinggal diam, sedangkan Allah SWT tidak suka aku berbuat kikir”.

    Meminta-minta hanya diperbolehkan kepada tiga golongan. Pertama, orang yang menanggung beban jaminan. Kedua, orang yang ditimpa kecelakaan atau musibah sehingga semua hartanya binasa. Ketiga, orang yang kelaparan. Selain dari ketiga ini berarti ia adalah harta haram.

    Qabisah RA berkata, "Saya menanggung satu beban, yakni saya menjamin untuk memberikan sesuatu. Maka saya datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta bantuan. Rasulullah SAW bersabda, “Tunggulah, nanti jika ada harta sedekah datang dari seseorang, aku akan membantumu". Setelah itu Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Qabisah, meminta-minta hanya diperbolehkan bagi tiga orang: Pertama, orang yang menanggung beban jaminan diperbolehkan baginya meminta-minta sampai kadar yang diperlukan, dan setelah itu hendaknya ia berhenti dari meminta-minta, ia tidak mempunyai hak untuk meminta-minta lebih dari itu. Kedua, orang yang ditimpa kecelakaan sehingga semua hartanya binasa (misalnya terbakar atau tertimpa bencana yang lain, yang menyebabkan semua hartanya musnah), maka ia diperbolehkan meminta-minta sekadar untuk menopang keperluan hidupnya. Ketiga, orang yang kelaparan sehingga tiga orang dari kaumnya mengatakan bahwa ia kelaparan, maka ia diperbolehkan meminta-minta sekadar untuk menopang hidupnya. Selain tiga orang ini, siapa saja yang meminta-minta, berarti ia memakan barang haram".

    Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa meminta-minta tidak diperbolehkan bagi dua orang, yaitu bagi orang kaya dan orang yang sehat atau kuat. Sedangkan bagi orang yang mempunyai hutang yang menyusahkannya, atau kefakiran yang menghinakannya diperbolehkan baginya meminta-minta. Barang siapa yang meminta-minta dengan tujuan untuk menambah kekayaannya, pada hari kiamat wajahnya akan terluka dan ia akan memakan api neraka. Siapa menginginkannya silahkan meminta banyak dan siapa yang menginginkannya silahkan meminta sedikit.

    Begitu besar azab yang akan diterima bagi orang yang meminta-minta. Semoga Allah menjaga kita dari meminta-minta kepada manusia dan semoga kita merupakan golongan orang-orang yang pandai bersyukur kepadaNya, aamiin.
    Read More...

    Please Bantu Saya, Like This !!!

    ×

    Powered By REVOLUSI AKIDAH

     
    Copyright (c) 2016 REVOLUSI AKIDAH